Rabu, 17 April 2013

Caica Jilid II


Carica adalah sejenis pepaya yang tumbuh di daerah pegunungan (dataran tinggi dieng), tanaman ini termasuk jenis terna raksasa dan tidak membentuk jaringan kayu (Lignin). Tinggi pohon carica dapat mencapai 11 meter dengan kayu bercabang, buahnya berbentuk seperti rudal dengan lima sudut memanjang dari pangkal ke ujung. Panjang buah carica mencapai 7-15 cm dan lebar diameter sekitar 3-8 cm. 

Sewaktu muda buah carica berwarna hijau dan menjadi kuning kejingga-jinggaan di saat masak. Buahnya (mesokarp) dapat dimakan segar berupa daging dan bijinya, rasanya agak masam dan kenyal. Mayarakat setempat menikmati buah carica dengan cara membelahnya menjadi dua bagian dan mengambil bijinya untuk disesap.
Carica termasuk pohon yang mudah sekali ditanam dan dipelihara, sehingga para petani di dataran tinggi Dieng sering menanam pohon carica di pematang kebun, bersama-sama dengan tanaman sayur mayur lainya. Bulan juni - juli atau menjelang musim kemarau merupakan masa panen buah carica, untuk satu pohon carica mampu menghasilkan sekitar 10-20  Kg buah.

Sembungan merupakan sebuah desa penghasil carica terbanyak di dataran tinggi dieng, pada mulanya pohon carica hanya dijadikan sebagai tanaman sampingan, karena permintaan pasar yang semakin meningkat kini pohon carica mulai dirintis sebagai tanaman utama selain kentang.
 
Masyarakat dieng mengolah buah carica menjadi cairan sirup dalam kaleng, Atau yang lazim disebut carica dieng. Disamping rasanya yang khas buah carica mengandung banyak papain, enzim yang mampu mendegradasi protein (proteolitik). Mulai tahun 1980 carica dieng mulai dikenal di berbagai daerah lain, dari waktu ke waktu permintaan konsumen meningkat pesat sehingga carica dieng mampu menjadi salah satu sumber perekonomian yang menjanjikan.
Hingga saat ini carica dieng menjadi salah satu makanan khas Kabupaten Wonosobo, yang banyak diminati wisatawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar